MENCINTAIMU DIAM-DIAM
Ada yang aneh saat aku
melihat ragamu di sudut pandanganku. Senyum lebarku menghias. Perasaanku seakan
takut raga itu jauh atau bahkan pergi dari pandangan bola mata ini. Aku akan menghentikan langkah ini ketika melihat punggungmu yang mulai
hilang dari pandangan mata. Senyum getirku melengkung. Aku tak
mengucapkan apapun, karna aku tau, kau takkan pernah memperdulikan ucapanku.
Aku hanya berdoa, memejamkan mata dan menghembuskan rasa perih saat ingatan
wajahmu mulai menjamah otakku. Hae.. aku disini memerhatikan sekecil apapun
yang kamu lakukan loh. Aneh memang tapi ini bahagia. Aku lelah memendam rasa.
Tapi aku terlalu idiot untuk mengungkapkan rasa ini kepadamu. Sungguh menyiksa.
Iya aku tau, iya aku paham cinta itu bukan harta karun yang dipendam dan dia
yang aku cintai pun bukan peramal. Ah mencintai kamu tidak harus memiliki karna
aku tidak punya banyak kekuatan untuk memiliki itu. Kamu mungkin gak pernah
sadar apa yang aku lakuin ini selalu saja tentang kamu. Semoga kamu bukan gamau
tau. Semoga. Kamu seakan jauh sekali sehingga teriakan hati ini tak pernah kamu
dengar, seakan namaku tak pernah terlintas di otakmu. Sikapmu begitu dingin,
seolah dingin ini memelukku. Dingin sekali, bagai Realgood yang sering dikenyot
anak kecil dari kulkas ibu warung. Aku cemburu melihatmu asyik dengan gedgetmu disaat sedang bersama, meski
bersama yang aku maksud disini tak hanya aku dan kamu. Aku tersenyum, memancarkan mata penuh harap agar kamu melakukan apa yang otakku
inginkan. Menunggu tanpa henti hingga kata
cinta terucap indah dari bibirmu. Kita bagai langit dan bumi, tidak akan pernah
bersatu namun saling membutuhkan. Apa cinta yang hebat harus bertahan sampai
sekarat? Tuhaaan.. jangan membiarkannya dingin, karena lenganku
tak mungkin bisa mendekapnya. Jangan membiarkan lengan lain memeluknya. Aku
mohon jangan. Jangan. Orang yang jatuh cinta diam-diam sebenarnya adalah orang
yang paling gampang galau, tapi disisi lain, mereka lebih gampang bahagia juga.
Mencinta diam-diam adalah hal paling egois didunia. Tak ada yang lebih egois
dari seseorang yang memenjarakan hatinya sendiri. Begitu besar egonya menahan
rasa cinta yang ingin menyeruak ke luar, terbang bebas ke hati yang ingin
disinggahinya. Mungkin gak ada kata ‘terlambat’ buat belajar, tapi untuk
nyatain cinta, ada.
Hae.. temanku yang memiliki arti bahagia dalam hidupku, kalau aku boleh milih aku lebih milih buat gak kenal kamu, dibanding aku harus mencintaimu diam-diam seperti ini.